A.
Pengertian anak sulung
Anak sulung adalah anak tertua atau anak pertama dari sepasang
orang tua. Anak sulung dapat menjadi anak tertua tetapi bukan anak pertama jika
ibunya melahirkan (anak-anak) sebelumnya jika tidak ada yang masih hidup.
Seorang anak sulung juga dapat dikatakan anak pertama, namun bukan anak tertua
jika ia memiliki saudara tiri yang lebih tua darinya.[1]
Anak sulung adalah anak yang sangat dinanti-nantikan untuk keluarga.
Dapat dibayangkan besarnya perhatian, kasih sayang yang tercurah, kemudahan
toleransi yang akan didapatkan. Bisa jadi tiap hari ada hal baru. Saat lahir si
adik, anak sulung pun memperoleh pembelajaran tentang berbagi, mengalah, berkorban,
dan juga memimpin, karna tak jarang
orang tua menuntut nak sulung untuk mengalah.[2] Menurut Adler, anak pertama memiliki posisi yang unik,
yaitu sebagai anak satu-satunya pada suatu waktu dan kemudian mengalami
pergeseran status ketika anak kedua lahir. Anak pertama awalnya mendapatkan
perhatian utuh sampai terbagi saat adiknya lahir. Peristiwa tersebut mengubah
situasi dan pandangan anak pertama terhadap dunia. Bila anak pertama berusia
lebih tua 3 tahun atau lebih ketika memiliki adik, maka biasanya akan merasakan
bermusuhan dan kebencian terhadap adiknya.[3]
B.
Kesalah pahaman perlakuan orangtua terhadap anak sulung
Anggapan
umum yang kurang benar adalah anak sulung membawa beban terberat diantara
saudara-saudaranya. Pendapat semacam itu timbul karena logika bahwa anak sulung
akan mengganti kedudukan orangtua jika orangtua tidak ada lagi.[4] Sejak
kecil seorang anak sulung sudah dilatih untuk ikut bertanggung jawab atas
adik-adiknya. Penyerahan tanggung jawab sudah mulai dilatih orangtua kepadanya
seperti Ia harus mengasuh, menjaga, mengajak bermain, memberinya makan adik-adiknya,
bahkan anak sulung dijadikan oleh orangtua sebagai figur bagi adik-adiknya dan
penjaga keselamatan adik-adiknya. Setiap kekeliruan perbuatan adik-adiknya, terkadang
anak sulunglah yang ditegur dan yang harus menerima hukuman. Perlakuan yang
demikian akan membentuk anak sulung menjadi anak yang bertanggung jawab dan
matang lebih cepat dari usia yang sebenarnya.
Kekurang benaran anggapan ini terletak pada penyerahan
tanggung jawab orangtua yang terlalu cepat pada anak sulung sebab pada saat si
adik lahir, ia masih dalam usia anak-anak. Ia belum mempunyai sifat kedewasaan
bahkan oleh karena kelahiran adiknya, ia merasa terabaikan oleh orang tuanya
sehingga membuat ia selalu bersaing dengan adiknya dengan jalan berbuat sesuatu
agar perhatian orang tua yang memusat pada adiknya dengan jalan berbuat sesuatu
agar perhatian orang tua yang memusat pada adiknya dapat direbutnya. Anak
sulung sering diminta agar lebih banyak mengalah terhadap adik-adiknya,
kadang-kadang dengan alasan dengan sengaja dicari-cari dan lebih merugikannya.
Orang tua seharusnya dapat bertindak bijaksana dengan
berbuat adil terhadap anak-anaknya dengan pembagian tugas yang rata dan adil
sehingga pada anak tidak timbul prasangka adanya pilih kasih, berat sebelah dan
sebagainya. Jika orang tua menginginkan anak sulung menjadi contoh sehingga
anak dapat mengetahui suatu peraturan, sesuatu keharusan memang berlaku sama
untuk semua. Hal-hal yang sering terjadi pada anak sulung dilaksanakan
sebagaimana mestinya tanpa mempercepat waktu dan memperberat beban tentu tidak
akan menimbulkan anggapan-anggapan yang kurang benar.
C. Sifat dan Karakteristik anak sulung
Sifat dasar anak pertama adalah bijaksana, bersikap lebih dewasa
dan memiliki paling banyak ilmu namun kadang jarang dikeluarkan/diucapkan. Anak
Sulung berpikir lebih kritis (umumnya memiliki daya analisa yang paling kuat).
Anak pertama banyak ilmunya di dalam dirinya namun tidak banyak dikeluarkan
oleh ucapan kecuali oleh teman terdekatnya saja.[5] Sifat
baik anak Sulung yang lain adalah jarang memukul atau tidak usil karena
sifatnya agak serius. Sifat buruk anak Sulung adalah paling perhitungan, paling
pelit, egois, dan sangat pemilih dalam urusan jodoh daripada anak-anak yang
lain (pada umumnya), dan biasanya sangat mengharapkan sekali pasangan yang
ganteng atau yang cantik, ataupun mapan dan berduit.
Karakteristik umum anak sulung adalah bertanggung jawab dan cenderung
mengikuti aturan, pemimpin alamiah, kebanyakan berbakat menjadi politisi, direktur atau juru
bicara perusahaan, Bercita-cita tinggi, bisa menyusun target dan mencapainya, Suka
pilih-pilih, Akurat, menaruh perhatian pada detail dan ingin selalu sempurna
saat bekerja, Terorganisir dan kompeten, Tepat waktu, Ingin selalu merasa
terkendali, kurang suka kejutan, Suasana hati gampang berubah, Kurang sensitif,
Sulit menerima kata ‘tidak”, Memiliki kemampuan mengintimidasi, Kadang-kadang
terkesan serba tahu, jika merasa ditolak, bentuk protesnya adalah melanggar
peraturan, Selalu berusaha menyenangkan orang lain, khususnya ayah-ibu.
Sebisanya tidak akan berkata “tidak” atau tidak setuju karena tidak mau mencari
gara-gara, dan Kurang bisa mendelegasikan tugas karena ingin yakin segalanya
dikerjakan dengan benar.[6]
Menurut para ahli, anak sulung memiliki kecenderungan menikahi orang yang ia
cintai sejak masa pubernya, ketika ia masih mengalami “cinta monyet”.
Menurut beberapa psikologi,
anak pertama cenderung mengambil posisi sebagai pemimpin di dalam keluarga.
Sangat bertanggung jawab, penuh perhatian dan cenderung mengikuti aturan dari
orang tuanya dan dari masyarakat.[7]
Kelebihan lainnya, anak sulung pintar mengatur emosinya. Dalam situasi sulit
yang membuat panik, dia bisa tetap kelihatan tenang. Anak
sulung biasanya menikmati posisi istimewa dalam keluarga. Boleh
dibilang, ia memiliki segalanya, status sebagai yang tertua, perhatian dan
kasih sayang penuh dari orang tua, serta memperoleh pengalaman-pengalaman
mengasyikkan yang mungkin tidak dinikmati adik-adiknya. Namun ada kalanya
posisi sebagai sulung, membuat seorang anak memiliki beban mental yang berat.[8]
Anak tertua atau sulung biasanya memiliki rasa tanggung jawab
untuk menjaga adik-adiknya serta sebagai pemimpin. Situasi ini membantu dalam
membangun rasa percaya diri, kedewasaan, kepemimpinan, kemampuan perencanaan,
dan prestasi. Namun, karakter 'kakak tertua' sering digambarkan sebagai bossy.
D. Mitos Anak Sulung Memiliki IQ Lebih Tinggi
Anak yang dilahirkan sebagai yang tertua dalam sebuah keluarga
besar kemungkinan akan memiliki IQ lebih tinggi dibandingkan saudara yang lain.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim Norwegia menemukan anak
pertama, mereka yang kehilangan saudara lebih tua, sehingga kemudian menjadi
yang tertua, mencatat skor lebih tinggi dalam tes intelegensi (IQ). Selama
berpuluh-puluh tahun, para ahli tidak sependapat mengenai bagaimana urutan
kelahiran berpengaruh terhadap intelektualitas dan pencapaian prestasi. Mereka
yang mendukung teori ini mengatakan anak-anak tertua biasanya mendapatkan
perhatian serius dari orang tua mereka sejak usia dini.
Yang lainnnya berpendapat bahwa perbedaan disebabkan ketika janin
berkembang di dalam perut ibunya, dengan kehamilan berikutnya, sang ibu akan
menghasilkan antibodi yang bisa merusak otak bayi. Sementara yang lainnya
mengatakan bahwa hubungan antara urutan kelahiran dan intelegensi adalah hal yang tidak benar, atau biasa
karena besarnya jumlah keluarga, secara historis, pasangan dengan IQ yang lebih
rendah cenderung memiliki anak-anak yang lebih tinggi IQnya. Professor Petter
Kristensen mengatakan bahwa alasan di balik penemuan ini karena faktor sosial,
bukan faktor biologi.
Frank Sulloway mengatakan Anak Sulung Memiliki IQ Lebih Tinggi karena mereka mengajarkan sesuatu kepada adik-adik mereka. “Dan
tambahannya juga, kecenderungan anak-anak pertama mendapatkan tempat terhormat
di mata orang tua mereka, dan juga mengambil peran sebagai kaka yang matang,
berdisplin, menjelaskan juga mengapa anak-anak sulung ini IQnya lebih tinggi.”
kata Sulloway.[9]
E.
Jodoh berdasarkan personality birth
order
Selera
jodoh, anak sulung yang pengertian dan dewasa. Biasanya langsung suka dngan
anak bungsu, namun tidak menutup kemungkinan ke tipe anak lainnya asalkan nyamubung
dan ada rasa cinta. Karena pada umumnya anak pertama menyukai psangan yang
cantik/tampan atau yang mapan.[10]
1.
Sulung bertemu sulung,
keduanya sama-sama ambisius. Ada positif dan negatifnya. Tergantung keduanya
bisa saling kerjasama dan mengatur hubungan. Jangan sampai yang terjadi cuman
keegoisan.
2.
Sulung bertemu tengah, keduanya
termasuk cocok. Karena peran anak sulung cenderung mengasuh. Selain itu
keduanya bisa saling berbagi dan memberi rasa aman.
3.
Sulung bertemu bungsu,
keduanya termasuk pas. Hanya saja terkadang si bungsu seringkali terlalu minta
perhatian lebih. Harus pintar-pintar si sulung menjaga perasaannya. Tetapi pada
dasarnya kedua pasangan bisa kompak.
4.
Sulung bertemu tunggal, ada
kecocokan, tetapi si sulung harus bisa mengasuh. Kecenderungan si tunggal yang
manja. Berarti harus ada pengorbanan yang harus terus dibina. Kalau memang
cinta, apapun juga bisa dijalanin.[11]
F.
Fakta seputar anak sulung
§
52% presiden Amerika adalah anak sulung dalam keluarga.
Antara lain Truman, Johnson, Carter, George W. Bush
§
21 dari 23 astronot yang dikirim ke antariksa adalah anak sulung,
2 astronot anak tunggal
§
2/3 dari entrepreneurs adalah
anak sulung
§
2/3 dari orang dalam buku Who’s Who adalah anak sulung.
G.
Tips untuk Anak Sulung dan Orangtua
a.
Salah satu ciri khas anak sulung adalah terlibat dalam
terlalu banyak hal. Usahakan untuk menyediakan waktu untuk diri sendiri.
b.
Belajar berkata tidak. Kebanyakan anak sulung ingin
menyenangkan orang lain. Mereka senang jika disukai orang dan hampir selalu
menerima undangan. Salah satu cara terbaik untuk berkata tidak adalah kenali
keterbatasan-keterbatasan anda.
c.
Nikmati sifat ingin tahu anda. Anak sulung terkenal banyak
bertanya dan menginginkan jawaban yang detail, yang merupakan ciri
pemimpin.
d.
Tidak perlu meminta maaf untuk kecermatan dan kesungguhan
anda dalam bekerja. Anda cenderung menyukai keteraturan dan senang dengan
daftar to do anda. Usahakan jangan sampai
ekstrim keras dalam meraih apa yang anda inginkan.
e.
Jangan mengharapkan kesempurnaan. Si sulung sudah cukup membebani
diri dengan keinginan menjadi anak terbaik, karena itu jangan lagi mengharapkan
dia lebih begini, lebih begitu. Anak sulung membuat target bagi dirinya
sendiri. Tugas orang tua adalah memastikan terget tersebut realistis sehingga
kelak dia tidak frustasi. Kalau perlu, jelaskan harapan anda pada si sulung.
Biasanya dia akan berusaha mencapai lebih dari harapan anda tersebut.
f.
Jangan berharap terlalu banyak
Banyak anak sulung mendapat tugas lebih banyak dari adik-adiknya.
Jangan sampai ini terjadi. Bagilah tugas dengan adil dan jangan berharap si
sulung harus selalu “lebih”. Perhatikan kondisi mereka saat diberi tugas
misalnya “apakah cukup sehat?”. Jangan
menugaskan si sulung untuk menjaga adik, karena meski sulung, ia belum bisa
diserahi tanggung jawab tersebut. Bila hal buruk menimpa adik, jelaskan pada si
sulung pada si sulung hal itu bukan semata-mata akibat kesalahannya.
g.
Sediakan waktu one-on-one
Anak sulung sangat senang meluangkan waktu bersama orang dewasa.
Jika orang tua selalu sibuk dengan adik, si sulung akan merasa tersisihkan.
Untuk itu, sediakan waktu berdua dengannya. Lakukan kegiatan yang bisa anda
nikmati bersama.
h.
Ajari dia sabar
Anak sulung cenderung bossy. Mereka merasa bisa berbuat lebih banyak
daripada adiknya, sehingga mengaggap dirinya lebih baik. Terkadang si sulung
frustasi karena adiknya tidak “sebaik dirinya”. Orang tua harus mengingatkan
bahwa adik masih kecil dan si sulung harus sabar. Bantu si sulung mengatasi
rasa frustasi menghadapi adik dengan membantu adik, bukan memerintah.[12]
[3] Hall, Calvin S. &
Gardner Lindzey. (1985). Intoduction to Theories Personality. New York:
John Wiley and Sons Inc.
[4] Sujanto Agus, Lubis Halem, Hadi Taufik. (1980). Psikologi
Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara
[5] http://www.radarbanten.com
[6] www.ayahbunda.co.id
[7] http://nagapasha.blogspot.com/2010/05/sifat-sifat-anak-tunggalsulungtengah.html
[8] http://selembarkertas.blogspot.com/2007/04/psikologi-anak-sulung.html
[9] http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2007/06/070622_siblingiq.shtml
7 komentar:
yang berkomentar ini adalah anak sulung hehe. kunjungan perdana nih. salam kenal ya
seneng dapat kunjungan & komentar dari anak sulung.
Terimakasih kunjungannya... silahkan mampir lagi.
Aku gak setuju di bagian pelitnya, anak sulung itu bukan pelit, tapi tidak suka org pelit, sehingga anak sulung tidak royal pada siapapun, anak sulung akan royal apabila org lain royal sama dia.
thanks infonya
postingan yang bermanfaat untuk anak pertama... terima kasih
cool
Mantaaappp
Posting Komentar