Labilku



16 Februari 2012
Secara sadar aku semakin mengingatnya. Mengingat kenangan yang tak pernah mungkin terulang. Kini kita telah memiliki kehidupan masing-masing. Tak mengharap ia mengingatku kembali. Hanya semoga ia tak lupa dengan kenangan kecil itu.
‘Halah.. faktanya kau masih berharap,’ Kini devilku mencibir menang.
Ya.. nyatanya, suara kecilmu itu masih terngiang jelas di ingatanku, dan itu menyebalkan, membuat diriku terlihat bodoh.
Ah, sepertinya aku sedang labil..
Sudahlah, selamat tinggal masa lalu…
Kita pernah ada, di satu masa yang sama…

0 komentar:



Posting Komentar